Buat yang udah kenal saya dari SD, SMP atau mungkin SMA, sepetinya bakalan ngerasa aneh dengan judul diatas, "I LOVE INDONESIAN FOOTBALL!!". Kenapa? Begini ceritanya...
Dulu saya benci, benci sebenci-bencinya sama Sepak Bola Indonesia!! Sepak bola Indonesia itu kasar!! nggak cuma permainannya yang tabrak-tabrak seenaknya, tapi juga kata-kata yang keluar dari pemain maupun para supporter yang menghina tim lawan. Semua binatang keluar dari mulut mereka. Belum lagi dikit-dikit berantem. Kalau tim kesayangan kalah, nyerang wasit, tim lawan dan rusuh sama supporter lawan. Sepak bola Indonesia itu nggak indah!! Permainannya nggak enak dilihat. Gol sedikit tapi bukan karena sama2 main bagus, tapi sama2 main jelek!! AARRRRGGGHH AKU GA SUKA!!
Rasa benciku agak memudar begitu menyaksikan Indonesia di Piala Tiger.... tahun brapa ya? lupa! Pokoknya pas dilatih ma Peter Withe n boas ma ellie eiboy lagi keren2nnya! Aku bisa melihat kalau permainan sepak bola Indonesia juga enak untuk dinikmati. Tapi saya hanya suka Tim Merah Putih. Bukan Liga Indonesia! Saya kembali bangga dengan tim Merah Putih di Piala Asia 2007. Walau nggak lolos ke babak selanjutnya, tapi tim Garuda berhasil menunjukkan permainan yang sangat baik di hadapan jutaan pasang mata rakyat Indonesia. Tapi setelah hari-hari itu, tim merah putih bukan lagi tim yang bisa saya banggakan. Saya nggak peduli lagi dengan Timnas Indonesia yang selalu kalah dan kalah.
Itu dulu...
Sekarang semuanya berubah!! Semenjak saya menyaksikan permainan cantik, tanpa emosi, penuh semangat milik Timnas Indonesia U-19 di Pra Piala Asia U-19. Saya menyaksikan permainan cantik mereka langsung secara dekat di depan mataku di Jalak Harupat. Gol-gol indah tercipta hari itu. Meskipun pemain yang aku tahu saat itu hanya Syamsir Alam, saya rela jauh-jauh berangkat ke Jalak Harupat tanggal 12 November 2009. Karena aku tau kemampuan yang dimiliki seorang Syamsir Alam. Walaupun 2 pertandingan sebelumnya kalah 0-1 dari Singapura, dan 0-7 dari Jepang, aku percaya bahwa hari itu Alam dkk bisa menang. Dan benar saja, kedatanganku kesana tak sia-sia. Permainan cantik benar2 disuguhkan oleh para punggawa Garuda Junior. Indonesia mencukur lawannya 6-0 ! Gol-gol Indah tercipta! Begitupun saat melawan Australia. Meski imbang, permainan para garuda junior benar-benar menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Saya bangga!! Saya jatuh cinta pada tim merah putih!
Tapi saya masih hanya jatuh cinta pada timnas U-19, bukan senior juga bukan klub ISL. Tapi rasa suka mulai berkembang begitu aku membaca artikel - artikel yang ditulis oleh penyerang handal asal Getas, Salatiga, Bambang Pamungkas di website pribadinya. Cerita-ceritanya tentang penderitaan para pemain timnas senior sebagai ayah saat tak bisa dekat dengan anak-anaknya, penderitaan saat harus menerima orang2 memaki mereka *macam saya dulu*, pendapatnya tentang sepak bola Indonesia dan lain-lain. Semuanya membuka mata saya terhadap pemain dan sepak bola Indonesia. Nggak semua hal jelek yang dikatakan orang-orang terhadap pemain-pemain Indonesia benar. Saya akhirnya menyadari itu.
Saya mulai menyaksikan pertandingan-pertandingan ISL di TV (pertandingan persib dan persija.red). Bersorak-sorak di rumah seperti saat menyaksikan Arsenal atau Barcelona yang bertanding. Dan terakhir, saya baru saja menyaksikan Persib vs Persija U-21 langsung ke Stadion Siliwangi. Hal yang tentu saja tak pernah terpikirkan oleh saya dulu.
Akhirnya saya menyadari bahwa Indonesia memiliki banyak pemain-pemain potensial. Apalagi potensi itu banyak berada di dalam diri pemain-pemain muda. Hanya saja mereka punya skill tinggi, tapi nggak punya emosi dan mental yang bagus. Nah itu yang mesti diperhatikan oleh para pelatih. Selain itu, seandainya saja kompetisi sepak bola untuk para remaja bisa dikoordinir dengan baik, saya yakin bibit-bibit unggul Indonesia yang bertebaran dari Sabang sampai Merauke akan tumbuh dengan baik.
Maka dari itu, saya cinta sepak bola Indonesia!! Saya Ingin Sepak Bola Indonesia maju!! Tak ada lagi kekerasan, PEACE!! ^^v
BRAVO SEPAKBOLA INDONESIA!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar